Ultras Smala/Muhammad Naufal
ULTRAS SMALA - Tepat ketika peluit pertandingan berakhir, sebuah kain berukuran kira-kira 10x20 meter membentang dari atap GOR Knight hingga ke tengah-tengah tribun timur.
"Thanks Tribun Jateng #P.A.F 2013 for (lambang SMA 5) All Ultras Smala." Begitulah kalimat yang tertera di giant flag tersebut, di tarik ke atas atap sehingga memunculkan evek 3 dimensi dari tribun penonton.
Ya hasil kerja anak-anak Ultras Smala, sebutan untuk supporter fanatik SMAN 5 tersebut memang terlihat mencolok dibanding karya-karya sekolahan lain. "Ya kita memang kalah dari segi jumlah supporter, namun kita menyiasatinya dengan kreatifitas," tandas Yohanes Bagas Ardio, koordinator supporter SMA N 5.
Tidak hanya itu, ketika pertandingan akan dimulai dan lampu seluruh stadion dimatikan. Sekitar dua ratus an siswa SMAN 5 tersebut menyalakan lilin dan mengangkat lilin-lilin tersebut dengan tangan mereka.
Bersamaan dengan itu, stereofoam yang telah dilapisi dengan kertas marmer bertuliskan "Ultras Smala" diangkat Smalania yang berada di tribun atas.
Marmer yang memantulkan cahaya cahaya lilin tersebut terlihat menyala diantara kegelapan di tribun dan cukup menarik perhatian sekitar 3000 penonton yang memenuhi GOR Knights.
"Kita harus rela begadang untuk mengecat giant flag, setelah itu sabtu pagi-pagi kita sudah ke kesini untuk memasang tali yang akan kita kaitkan ke giant flag," kata remaja yang akrab disapa Dio tersebut.
Dia menandaskan semua ini tidak akan berhasil dilakukan tanpa loyalitas Ultras Smala. Dengan slogan 'no leader just together' dirinya pun sebenarnya enggan disebut koordinator.
"Kita disini melakukan semua bersama-sama, dari persiapan, iuran teman-teman yang terkumpul sebanyak 2jt, ini semua karya Ultras Smala bersama-sama," tandas Dio. (*)
cheer
BalasHapus